Hati-hati dengan penyakit ini. Yakni yang disebabkan Amuba pemakan otak yang telah memakan 10 korban jiwa di Karachi Pakistan.
Seperti JadiBerita kutip dari BBC News, sebuah parasit jenis baru mewabah di kota terbesar Pakistan, Karachi. Parasit yang ditularkan melalui air ini dikenal sebagai amuba pemakan otak.
Kini para petugas pun dikerahkan untuk memeriksa air di seluruh Karachi. Upaya yang dilakukan untuk mencegah bertambahnya jumlah korban adalah dengan menambahkan klorin di saluran air umum serta mengajak penduduk untuk menggunakan air yang telah dimasak atau yang telah diberi klorin. Apakah JBers penasaran bagaimana amuba ini bisa sampai ke otak manusia?
Ternyata amuba yang hidup di air hangat dan kotor bisa menginfeksi saraf otak lewat hidung ketika korban berenang di sungai terkontaminasi. Gejala awal yang ditimbulkan adalah sakit kepala, leher kaku, demam, dan sakit perut. Bila tidak segera diobati, maka penderita dapat meninggal dalam waktu seminggu.
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), yang janggal adalah kenyataan bahwa sebagian besar korban justru tidak berenang di sungai Naegleria Fowleri yang terkontaminasi tersebut. Selain itu, kasus ini hanya terjadi dalam 4 bulan terakhir, yaitu Maret – September.
Penyakit ini terjadi pertama kali di Karachi pada tahun 2006. Penyakit ini tidak hanya menewaskan warga Pakistan, tapi juga warga Amerika Serikat. Buktinya pada bulan Juli lalu, seorang anak dari Carolina Selatan, Amerika meninggal karena terinfeksi oleh amuba ini. Kasus lainnya terjadi pada September lalu dimana seorang lelaki yang mengajarkan putrinya berenang di danau Indiana meninggal akibat amuba pemakan otak ini.
Nah, walaupun wabah ini tidak terjadi di Indonesia, namun ada baiknya bila JBers tetap berhati-hati. Selalu jagalah kebersihan dan memperhatikan kualitas air yang JBers gunakan
Sumber
Seperti JadiBerita kutip dari BBC News, sebuah parasit jenis baru mewabah di kota terbesar Pakistan, Karachi. Parasit yang ditularkan melalui air ini dikenal sebagai amuba pemakan otak.
Kini para petugas pun dikerahkan untuk memeriksa air di seluruh Karachi. Upaya yang dilakukan untuk mencegah bertambahnya jumlah korban adalah dengan menambahkan klorin di saluran air umum serta mengajak penduduk untuk menggunakan air yang telah dimasak atau yang telah diberi klorin. Apakah JBers penasaran bagaimana amuba ini bisa sampai ke otak manusia?
Ternyata amuba yang hidup di air hangat dan kotor bisa menginfeksi saraf otak lewat hidung ketika korban berenang di sungai terkontaminasi. Gejala awal yang ditimbulkan adalah sakit kepala, leher kaku, demam, dan sakit perut. Bila tidak segera diobati, maka penderita dapat meninggal dalam waktu seminggu.
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), yang janggal adalah kenyataan bahwa sebagian besar korban justru tidak berenang di sungai Naegleria Fowleri yang terkontaminasi tersebut. Selain itu, kasus ini hanya terjadi dalam 4 bulan terakhir, yaitu Maret – September.
Penyakit ini terjadi pertama kali di Karachi pada tahun 2006. Penyakit ini tidak hanya menewaskan warga Pakistan, tapi juga warga Amerika Serikat. Buktinya pada bulan Juli lalu, seorang anak dari Carolina Selatan, Amerika meninggal karena terinfeksi oleh amuba ini. Kasus lainnya terjadi pada September lalu dimana seorang lelaki yang mengajarkan putrinya berenang di danau Indiana meninggal akibat amuba pemakan otak ini.
Nah, walaupun wabah ini tidak terjadi di Indonesia, namun ada baiknya bila JBers tetap berhati-hati. Selalu jagalah kebersihan dan memperhatikan kualitas air yang JBers gunakan
Sumber