Seorang wanita asal Malaysia ini begitu
terobsesi dengan ritual membersihkan diri, dimana ia mencuci tangannya
hingga 300 kali sehari. Tak hanya itu, ia juga menghabiskan waktu 5 jam
di kamar mandi dan setiap harinya ia berkeramas hingga 25 kali. Wow..!!
Sumber
Wanita berumur 40 tahun bernama Julia
Abdullah itu mengatakan bahwa kebiasaan anehnya itu dimulai sejak 20
tahun yang lalu, dan kini obsesinya semakin memburuk.
Julia merasakan sesuatu yang tidak beres
pada 1992, ketika masih bekerja sebagai teknisi laboratorium. Ia kerap
memegang sampel urine, tinja, atau sampel darah dalam pemeriksaan HIV
yang menjadi bagian dari rutinitasnya. Seiring waktu, Julia mulai merasa
waktu yang dihabiskannya untuk mencuci tangan dan bersih-bersih selalu
bertambah lama. Itu dilakukannya akibat rasa takut akan ancaman
kontaminasi kuman.
Meskipun mulai menyadari ada kelainan
dalam dirinya, Julia awalnya belum mau mencoba mencari pertolongan
medis. “Saya pikir kebiasaan mencuci ini akan berhenti dengan
sendirinya,” ujarnya.
Faktanya, yang terjadi justru
sebaliknya. Kecemasan dalam diri Julia semakin bertambah hebat. Akibat
gangguan jiwa itu pula, Julia kehilangan pekerjaannya sebagai teknisi
karena ia sering datang terlambat.
Saat membersihkan diri, Julia mengaku
bahwa dalam 30 menit pertama, ia biasa berkutat di kamar mandi untuk
mengguyur tubuhnya dengan air. Setelah itu, pada menit-menit berikutnya,
ia membilas tubuh dengan berbagai produk pembersih hingga lima jam
lamanya. Selama terjebak di kamar mandi, ia mengaku bisa membilas
rambutnya dengan sampo hingga 25 kali dan membasuh tangannya hingga 300
kali.
Kebiasaan aneh ini dapat ia lakukan
setiap hari, dan dalam sepekan, Julia bisa menghabiskan dua botol sampo
dan 21 batang sabun mandi. Ritual ini membuat ia merasa kelelahan
sehingga ia tidak punya lagi energi tersisa untuk melakukan pekerjaan
lain.
Dari kacamata medis, kelainan yang
dialami oleh Julia dikategorikan sebagai gangguan obsestif-kompulsif
(obsessive-compulsive disorder/OCD). Ada rasa ketakutan berlebihan dalam
diri Julia berupa kekhawatiran terkontaminasi oleh kotoran dan kuman.
Gangguan OCD adalah suatu kondisi
individu tak mampu mengendalikan pikiran-pikiran yang menjadi obsesi,
yang sebenarnya tidak diharapkannya. Penderita mengulang beberapa kali
perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk
menurunkan tingkat kecemasannya.
Setelah menjalani hari-hari yang buruk,
Julia akhirnya meminta pertolongan melalui saluran hotline kesehatan
jiwa pada 2009. Kini ia rutin menjalani terapi kombinasi dan pengobatan
medis untuk mengendalikan kecemasannya. Terapi tersebut mulai
menampakkan hasil. Julia kini dapat lebih mengendalikan diri dan
memiliki waktu untuk aktivitas lainnya seperti menonton televisi,
membaca, dan chatting dengan temannya di FacebookSumber