Tampilan laman mesin pencari Googlee hari ini yang memajang Amelia
Earhart sebagai peringatan tanggal kelahirannya, 24 Juli 1897 begitu
menarik perhatian.
Mungkin, sudah banyak yang tahu sosok Earhart. Ia bukan sekadar pelopor penerbangan, penulis, dan pejuang hak wanita. Tetapi juga menjadi legenda dunia penerbangan sebagai penerima Distinguished Flying Cross, yakni wanita pertama yang menyeberangi samudera Atlantik. Dan, terus menjadi misteri setelah menghilang dalam usaha untuk melakukan penerbangan keliling dunia. Ia hilang tanggal 2 Juli 1937.
Mungkin, sudah banyak yang tahu sosok Earhart. Ia bukan sekadar pelopor penerbangan, penulis, dan pejuang hak wanita. Tetapi juga menjadi legenda dunia penerbangan sebagai penerima Distinguished Flying Cross, yakni wanita pertama yang menyeberangi samudera Atlantik. Dan, terus menjadi misteri setelah menghilang dalam usaha untuk melakukan penerbangan keliling dunia. Ia hilang tanggal 2 Juli 1937.
Usaha pencariannya terus berlangsung hingga sekarang, lebih dari 70
tahun berlalu. Ya, sebuah tim pencari kembali dibentuk demi menemukan
sang legenda. Boston.com melansir dana yang disediakan saat ini mencapai
2,2 juta dollar. Sementara, upaya pencarian di tahun 1937 menghabiskan
dana hingga 4 juta dollar, sehingga total 6,2 juta dollar Amerika! Angka
tersebut belum termasuk upaya pencarian secara pribadi oleh orang-orang
terdekat Earhart.
Selama puluhan tahun, petunjuk yang tersisa, sebagaimana ditulis wikipedia, bahwa Earhart hilang di dekat pulau Howland - di samudera Pasifik.
Selama puluhan tahun, petunjuk yang tersisa, sebagaimana ditulis wikipedia, bahwa Earhart hilang di dekat pulau Howland - di samudera Pasifik.
Saat Menghilang
Earhart mendapatkan pesawat Lockheed 10E Electra pada bulan Juli 1936
atas pembiayaan Universitas Purdue. Di hari hari St. Patrick, 17 Maret
1937, dalam rangka mengelilingi dunia, ia terbang dari Oakland,
California ke Honolulu, Hawaii bersama Harry Manning dan Fred Noonan
sebagai navigator, serta Paul Mantz selaku penasehat teknik.
quitecontinental.net
Masalah dengan baling-baling menyebabkan pesawat ini harus direparasi di
Hawaii. Electra akhirnya berakhir di lapangan udara Luke Field di pulau
Ford, Pearl Harbor. Setelah masalah selesai, Earhart bersama Noonan dan
Manning kembali melanjutkan perjalanan. Lagi-lagi upayanya gagal. Ban
kanan pesawat meledak.
Pesawat tersebut rusak dan penerbangan dibatalkan. Electra dikirim ke Lockheed di Burbank, California dengan kapal untuk perbaikan.
Usaha kedua dilakukan pada tanggal 1 Juni 1937 dari Miami. Electra sempat mendarat di Amerika Selatan, Afrika, India, dan Asia Tenggara, hingga akhirnya Lae, Papua Nugini. Berarti, Earhart dan kru sudah melakukan perjalanan sepanjang 35.000 km. Cukup 11.000 km lagi, maka Earhart akan tercatat sebagai wanita pertama yang berhasil mengelilingi dunia.
Tanggal 2 Juli 1937, Earhart dan Noonan lepas landas dari Lae. Mereka akan terbang menuju pulau Howland, pulau yang terletak di samudera Pasifik. Ternyata, itulah saat terakhir keberadaan sang legenda.
Pesawat tersebut rusak dan penerbangan dibatalkan. Electra dikirim ke Lockheed di Burbank, California dengan kapal untuk perbaikan.
Usaha kedua dilakukan pada tanggal 1 Juni 1937 dari Miami. Electra sempat mendarat di Amerika Selatan, Afrika, India, dan Asia Tenggara, hingga akhirnya Lae, Papua Nugini. Berarti, Earhart dan kru sudah melakukan perjalanan sepanjang 35.000 km. Cukup 11.000 km lagi, maka Earhart akan tercatat sebagai wanita pertama yang berhasil mengelilingi dunia.
Tanggal 2 Juli 1937, Earhart dan Noonan lepas landas dari Lae. Mereka akan terbang menuju pulau Howland, pulau yang terletak di samudera Pasifik. Ternyata, itulah saat terakhir keberadaan sang legenda.
Menemukan Titik Terang?
Para peneliti yang menyelidiki kelanjutan nasib Amelia Earhart setelah menghilang di Samudera Pasifik 75 tahun yang lalu, berangkat dari Honolulu dengan kapal menyusuri samudera Pasifik hingga Nikumaroro di Republik Kiribati, yang mereka yakini sebagai tempat pesawat Lockheed Electra milik Earhart tenggelam.
Para peneliti menduga, Earhart berhasil bertahan beberapa pekan atau bulan pada 1937 setelah kecelakaan tersebut.
Para peneliti yang menyelidiki kelanjutan nasib Amelia Earhart setelah menghilang di Samudera Pasifik 75 tahun yang lalu, berangkat dari Honolulu dengan kapal menyusuri samudera Pasifik hingga Nikumaroro di Republik Kiribati, yang mereka yakini sebagai tempat pesawat Lockheed Electra milik Earhart tenggelam.
Para peneliti menduga, Earhart berhasil bertahan beberapa pekan atau bulan pada 1937 setelah kecelakaan tersebut.
flickriver.com
Richard Gillespie, direktur eksekutif The International Group for
Historic Aircraft Recovery (TIGHAR), menduga pesawat Earhart tersapu
arus beberapa hari setelah Earhart dan navigatornya, Fred Noonan,
mendarat di Nikumaroro, sekitar 644 km sebelah tenggara tujuan awal
mereka, Howland Island.
Kabarnya, para peneliti telah menemukan barang-barang seperti kemasan krim anti-bintik-bintik kulit yang pernah populer pada 1930-an, resleting pakaian dari dekade yang sama, pisau lipat yang sama seperti yang selalu dibawa Earhart, dan tumpukan tulang ikan dan burung yang menjadi bukti kedua penerbang tersebut mencoba untuk bertahan hidup.
Ditemukannya tulang-belulang ikan di tempat yang diduga merupakan kemah Earhart membuat Gillespie yakin, hewan-hewan tersebut dikonsumsi oleh Earhart dan rekannya yang merupakan orang Barat.
“Penduduk asli Pasifik biasanya memakan kepala ikan. Itu merupakan bagian terenak menurut mereka. Namun orang tersebut tidak memakan kepala ikan,” ujarnya.
Kabarnya, para peneliti telah menemukan barang-barang seperti kemasan krim anti-bintik-bintik kulit yang pernah populer pada 1930-an, resleting pakaian dari dekade yang sama, pisau lipat yang sama seperti yang selalu dibawa Earhart, dan tumpukan tulang ikan dan burung yang menjadi bukti kedua penerbang tersebut mencoba untuk bertahan hidup.
Ditemukannya tulang-belulang ikan di tempat yang diduga merupakan kemah Earhart membuat Gillespie yakin, hewan-hewan tersebut dikonsumsi oleh Earhart dan rekannya yang merupakan orang Barat.
“Penduduk asli Pasifik biasanya memakan kepala ikan. Itu merupakan bagian terenak menurut mereka. Namun orang tersebut tidak memakan kepala ikan,” ujarnya.
Sisa tengkorak
Para peneliti juga menemukan serpihan tulang yang menurut Gillespie sudah terlalu rusak untuk diambil sampel DNA-nya. Gillespie meyakini, bagian kerangka tersebut, yang ditemukan oleh seorang petugas dari Inggris pada 1940, merupakan kerangka Earhart. Kerangka tersebut sudah dibawa ke Fiji.
Para peneliti juga menemukan serpihan tulang yang menurut Gillespie sudah terlalu rusak untuk diambil sampel DNA-nya. Gillespie meyakini, bagian kerangka tersebut, yang ditemukan oleh seorang petugas dari Inggris pada 1940, merupakan kerangka Earhart. Kerangka tersebut sudah dibawa ke Fiji.
flickriver.com
Seorang dokter di sana menyimpulkan bahwa kerangka tersebut milik
seorang pria, namun Gillespoe mengatakan bahwa pemeriksaan ulang dari
dimensi tulang mengindikasikan bahwa serpihan tersebut merupakan
kerangka seorang wanita Kaukasian. Selain kerangka, juga ditemukan
sepatu pria dan wanita dan sebuah kotak sekstan (alat navigasi darat).
Apa yang terjadi pada serpihan tulang masih menjadi misteri. Gillespie bertolak ke Fiji bersama rombongannya musim panas lalu untuk mencoba menemukannya dengan berbekal rekaman tulang yang lama. Dia mengatakan bahwa mereka memang menemukan sekotak tulang-tulang, namun pengujian menunjukkan bahwa tulang tersebut adalah milik seorang wanita Polynesia.
Apa yang terjadi pada serpihan tulang masih menjadi misteri. Gillespie bertolak ke Fiji bersama rombongannya musim panas lalu untuk mencoba menemukannya dengan berbekal rekaman tulang yang lama. Dia mengatakan bahwa mereka memang menemukan sekotak tulang-tulang, namun pengujian menunjukkan bahwa tulang tersebut adalah milik seorang wanita Polynesia.
Mitos Earhart
Banyak mitos atau kisah sehubungan dengan hilangnya Earhart. Pertama, sempat beredar foto yang meyakini Earhart di tempat penahanan. Sebenarnya ia di kepulauan pasifik bertugas memata-matai Jepang. Isyu ini dinyatakan hanya isapan jempol saja.
Gosip kedua menyebut bahwa Earhart dan Noonan ditangkap dan dieksekusi ketika pesawat mereka jatuh di pulau Saipan di Kepulauan Mariana Utara yang diduduki Jepang.
Gosip ketiga menyebut Earhart ditangkap Jepang dan dipaksa dipaksa membuat siaran propaganda radio seperti yang dialami oleh banyak perempuan yang dikenal sebagai Tokyo Rose. Lantas, George Putnam - suami Earhart, mendengarkan banyak rekaman-rekaman dari sejumlah orang yang disebut Tokyo Rose, namun tidak mampu mengenali suara Earhart di antaranya.
Banyak mitos atau kisah sehubungan dengan hilangnya Earhart. Pertama, sempat beredar foto yang meyakini Earhart di tempat penahanan. Sebenarnya ia di kepulauan pasifik bertugas memata-matai Jepang. Isyu ini dinyatakan hanya isapan jempol saja.
Gosip kedua menyebut bahwa Earhart dan Noonan ditangkap dan dieksekusi ketika pesawat mereka jatuh di pulau Saipan di Kepulauan Mariana Utara yang diduduki Jepang.
Gosip ketiga menyebut Earhart ditangkap Jepang dan dipaksa dipaksa membuat siaran propaganda radio seperti yang dialami oleh banyak perempuan yang dikenal sebagai Tokyo Rose. Lantas, George Putnam - suami Earhart, mendengarkan banyak rekaman-rekaman dari sejumlah orang yang disebut Tokyo Rose, namun tidak mampu mengenali suara Earhart di antaranya.
Irene Craigmile Bolam yang diduga penyamaran Earhart / Wikipedia.org
Irene Craigmile Bolam yang menjadi bankir di New York selama tahun 1940an, menolak pernyataan bahwa ia adalah Earhart dan melakukan penuntutan perkara, meminta $1.5 juta dan membuat sebuah pernyataan tertulis yang sah dan ia menyangkal klaim tersebut. Penerbit buku Amelia Earhart Lives, McGraw-Hill, menarik buku dari pasar segera.
Kisah seputar Earhart memang terus menarik minat banyak orang, maklum wanita ini sepanjang hidupnya penuh prestasi. Oleh sebab itu layak bila Google memperingati kelahirannya hari ini.
Sumber