Cumi - Cumi Terbesar Di Dunia
Museum
Sejarah Nasional Darwin Centre London memamerkan seekor cumi-cumi
raksasa yang terbesar dan terutuh di dunia pada Maret lalu, cumi-cumi
(squid) raksasa itu terjaring oleh nelayan di sekitar perairan Kepulauan
Falkland (Pulau Malvinas).
Cumi-cumi raksasa ini panjangnya 8.2 meter (28 kaki), dipamerkan di dalam sebuah rak kaca sepanjang 9 meter.
Cumi-cumi
raksasa ini sangat langka, pernah dianggap sebagai bangsa ular di
samudera, mereka hidup di kedalaman 200-1000 meter di bawah laut.
Spesimen cumi-cumi raksasa yang utuh dan maha besar ini sangat jarang
ditemui Bobot cumi-cumi raksasa ini dapat mencapai 1000 kg
: cumi-cumi terbesar yang pernah ditangkap pada tahun 1880 panjangnya
18.5 meter, cumi-cumi itu ditangkap di teluk dekat New Zealand.
Peneliti
dari Museum Sejarah Nasional menuturkan, bangkai cumi-cumi raksasa
biasanya terdampar di pinggir pantai, atau ditemukan dari perut ikan
paus. Karena itu, spesimen cumi-cumi yang utuh dan besar ini sangat
jarang ditemui.
Persiapan
memamerkan cumi-cumi ini membutuhkan waktu beberapa bulan lamanya.
Pertama-tama staf peneliti butuh waktu 4 hari untuk mencairkan
cumi-cumi. Karena ukuran cumi-cumi sangat besar, tetapi, cakar dan
kumisnya sangat halus, agar supaya tidak merusak cakar atau kumis
cumi-cumi ketika dicairkan perlu dikerjakan dengan sangat teliti dan
cermat.
Peneliti
terlebih dahulu memasukkan cumi-cumi ke dalam air, namun, mereka
menutup kumis dan cakar cumi-cumi dengan es, kemudian untuk mencegah
agar tidak hancur, mereka menginjeksi tubuh cumi-cumi itu dengan cairan
formalin.
Selain
itu, museum perlu mencari orang untuk memesan pembuatan rak kaca, dan
rak kaca tidak hanya dapat memuat cumi-cumi raksasa tersebut, lagipula
dapat menyimpan keutuhan cumi-cumi untuk riset di masa mendatang.
Museum memutuskan mencari bantuan seorang seniman yang terkenal dengan pameran
bangkai binatang, dan orang itu adalah Jon Ablett . Dari seniman itu,
museum berhasil menemukan perusahaan yang dapat membuat rak kaca khusus
ini. Cumi-cumi itu sekarang dimasukkan ke dalam sebuah kotak kaca, dan
di dalamnya dipenuhi dengan formalin. Bersama dengan 2000 lebih
spesimen lainnya, cumi-cumi raksasa ini merupakan sebagian pameran Museum Sejarah Nasional.Sumber