Menurut Lugiyo, ayah kandung korban, kedatangan mereka untuk mengucapkan langsung rasa terima kasih keluarganya kepada Serda Nicolas dan Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo, atas aksi penyelamatan yang dilakukan anak buahnya. “Kami semua datang ke sini, untuk mengucapkan terima kasih atas pertolongan Bapak Nicolas yang telah menyelamatkan anak saya,” ujar Lugiyo.
Atas kejadian yang menimpa anaknya, Lugiyo mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelum kejadian. Pasalnya anaknya sudah terbiasa menggunakan angkot. Lugiyo tidak melarang putrinya untuk tetap naik angkot. Namun, pihak keluarga akan menjemputnya bila pulang malam untuk menghindari kejadian serupa.
Dikesempatan yang sama, Is mengaku masih merasakan trauma bila naik angkot, terutama saat malam hari. Wanita inipun berpesan kepada pengguna angkot, terutama perempuan, yang terbiasa pulang pada malam hari. “Ketika naik angkot usahakan jangan duduk di belakang. Pilih yang ramai penumpangnya. Kemudian, cari angkot jangan yang banyak penumpang prianya,” sarannya.
Iswati menuturkan, saat kejadian itu pelaku nyaris memperkosa dan merampas harta bendanya. Namun, karena dikejar oleh Serda Nicolas, pelaku melemparnya keluar dan langsung kabur. “Sewaktu dilempar, mobil masih jalan, dan pelaku kabur meninggalkan saya. Kalau tidak ada Bang Nicolas, saya tidak tahu bagaimana,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Iswati nyaris menjadi korban pemerkosaan dan perampokan di angkutan umum C01 jurusan Ciledug -Senen, Senin (23/7) lalu. Beruntung adanya anggota Kopassus yang melintas menggagalkan aksi tersebut. Tiga pelaku sudah dibekuk polisi dan kini masih terus dalam pengembangan Polres Jakarta Pusat.(Ifand)
Teks : Serda Nicolas anggota Kopassus yang menyelamatkan penumpang angkot dari korban perkosaan
Sumber