DITODONG PISTOL,,MAHASIWA ADUKAN BUPATI

Posted on
  • by
  • in
  • Label:



  • "Tapi, itu bukan pistol betulan, tapi korek api," Humas Pemkab Bima.

    Rabu, 4 Juli 2012, 13:37                                                       Ita Lismawati F. Malau, Edi Gustan (Mataram)
      Ita Lismawati F. Malau, Edi Gustan (Mataram)
    Bupati Bima Ferry Zulkarnaen dilaporkan ke polisi


    VIVAnews - Seorang mahasiswa, Sudirmasin, melaporkan Bupati Bima, Nusa Tenggara Barat, Ferry Zulkarnaen ke Polres Bima. Mahasiswa mengaku ditodong pistol usai meminta sumbangan kepada Sang Bupati.

    "Kami sudah memeriksa tujuh orang untuk kasus ini," kata Kapolres Bima AKBP Kumbul KS dalam pesan singkat, Rabu 4 Juli 2012. Kepolisian sendiri menerima aduan Sudirmasin itu, Selasa 3 Juli 2012.

    Dikonfirmasi, Humas Pemerintah Kabupaten Bima, Haris Gunawan membantah Bupati menodongkan senjata api ke arah mahasiswa tersebut. Dia mengakui Ferry memang sempat terlihat memegang pistol saat mahasiswa meminta sumbangan.
    "Tapi, itu bukan pistol betulan, tapi korek api," kata Haris. Lagipula, imbuhnya, Bupati justru berniat mendinginkan suasana yang mulai panas setelah mahasiswa Sudirmasin merobek dan menginjak proposal sumbangan.

    Dia pun menceritakan kronologi insiden yang terjadi Minggu malam lalu di Desa Doroo, Kecamatan Langgudu. Usai gotong royong, Bupati tengah beristirahat saat tiga orang mahasiswa datang kepadanya mengajukan proposal sumbangan. Ketiga mahasiswa itu adalah Sudirmasin, Samsudin, dan Iksan.

    Ketiganya kemudian menyerahkan proposal atas nama Forum Solidaritas Pemuda Pelajar itu langsung ke Bupati yang saat itu didampingi ajudan bernama Ruslan. Para mahasiswa minta bantuan komputer. Bupati kemudian menolak dan mengatakan tidak bisa membantu memberikan komputer.

    Dua mahasiswa, Samsudin dan Iksan, menerima penjelasan Bupati Bima, tapi tidak dengan Sudirmasin. "Dia langsung mengambil proposal itu dari ajudan dan merobeknya di depan Bupati. Kemudian dia injak-injak," kata Haris.

    Aksi ini, masih menurut Haris, memicu kemarahan Ruslan dan sebagian masyarakat yang ada di situ. "Masyarakat mau menghajar Sudirmasin."

    Bupati pun mengeluarkan pistol yang diakui pistol palsu. Bupati minta masalah ini selesai saja dan menunggu mahasiswa itu minta maaf padanya. "Kemudian, Bupati naik mobil dan membakar rokok dengan pistol korek api itu," katanya.  (sj)


    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...