Anoreksia, Dua Gadis Kembar Kurus Kering
Kamis, 16 Juni 2011 | 15:02 WIB
TEMPO Interaktif, London - Kembar identik Maria dan Katy Campbell, 33 tahun, menderita anoreksia. Tubuh mereka kurus kering. Bahkan, saking kurusnya tulang di tubuh mereka terlihat jelas. Keduanya tidak suka makan sejak usia 11 tahun.
Maria dan Katy memang punya satu obsesi: tubuh yang senantiasa kurus. Bayangkan, dengan tinggi 1,52 meter, bobot mereka hanya 38 kilogram!
Obsesi mereka itu bermula ketika Maria menguping pembicaraan kedua orang tua mereka saat dirinya berusia 11 tahun. Saat itu ayah mereka mengungkapkan kekawatirannya terkait anak kembarnya yang sepertinya sudah tumbuh menjadi gadis remaja.
Ayahnya melihat perubahan tubuh mereka dengan adanya lekuk pinggul. Maria pun menyampaikan hasil pembicaraan ayahnya dengan ibunya itu kepada saudara kembarnya Katy. "Kami ingin balas dendam pada ayah. Saya ingat pernah berteriak padanya bahwa saya tidak akan pernah menstruasi," kata Maria, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis 16 Juni 2011.
Sejak saat itu, mereka memutuskan untuk berhenti makan demi menghilangkan lekuk pinggul. Sejak itu juga, mereka bersepakat untuk melakukan itu (berhenti makan) untuk seterusnya.
Mereka tidak hanya kehilangan bentuk pinggul, tetapi kesehatan mereka juga rusak gara-gara anoreksia. Di usia mereka yang sudah menginjak dewasa, tubuh mereka tidak normal, bahkan suara mereka terdengar seperti suara anak-anak.
Kini mereka sedang menjalani perawatan di rumah sakit selama beberapa bulan. "Saya kehilangan segalanya karena penyakit ini, hidup saya, rumah saya, rambut, pekerjaan, semuanya," kata Maria.
Maria dan Katy memang punya satu obsesi: tubuh yang senantiasa kurus. Bayangkan, dengan tinggi 1,52 meter, bobot mereka hanya 38 kilogram!
Obsesi mereka itu bermula ketika Maria menguping pembicaraan kedua orang tua mereka saat dirinya berusia 11 tahun. Saat itu ayah mereka mengungkapkan kekawatirannya terkait anak kembarnya yang sepertinya sudah tumbuh menjadi gadis remaja.
Ayahnya melihat perubahan tubuh mereka dengan adanya lekuk pinggul. Maria pun menyampaikan hasil pembicaraan ayahnya dengan ibunya itu kepada saudara kembarnya Katy. "Kami ingin balas dendam pada ayah. Saya ingat pernah berteriak padanya bahwa saya tidak akan pernah menstruasi," kata Maria, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis 16 Juni 2011.
Sejak saat itu, mereka memutuskan untuk berhenti makan demi menghilangkan lekuk pinggul. Sejak itu juga, mereka bersepakat untuk melakukan itu (berhenti makan) untuk seterusnya.
Mereka tidak hanya kehilangan bentuk pinggul, tetapi kesehatan mereka juga rusak gara-gara anoreksia. Di usia mereka yang sudah menginjak dewasa, tubuh mereka tidak normal, bahkan suara mereka terdengar seperti suara anak-anak.
Kini mereka sedang menjalani perawatan di rumah sakit selama beberapa bulan. "Saya kehilangan segalanya karena penyakit ini, hidup saya, rumah saya, rambut, pekerjaan, semuanya," kata Maria.
Katy juga mengeluh karena ia tidak bisa lagi berjalan, punggungnya terasa sakit, denyut jantung tidak teratur, terkena osteoporosis, mengidap penyakit lambung kronis, serta pankreasnya dan ginjalnya juga tidak normal.
Mereka berharap bisa kembali normal dengan menjalani perawatan di rumah sakit. Dokter memberikan saran agar bobot mereka ditambah dengan mengkonsumi 3.000 kalori per hari.