Ditulis oleh Harian Bangsa |
Rabu, 27 April 2011 09:39 |
Surabaya-HARIAN BANGSA Hariyanto alias Ari (43) pengusaha warga Jl Rungkut Asri (Depan Universitas UPN) serta Ic (15) siswi kelas 2 SMK Negeri 6 Jl Margerejo, ditangkap Sat Reskrim Polrestabes Surabaya pada Jumat (22/04) di Hotel Palm Inn Jl Kencana Sari Timur no 10. Mereka ditangkap saat bertransaksi menjual siswi SMK Negeri 6. Dalam menjalankan bisnis asusila, Ari berperan sebagai marketing yang mencarikan pelanggan dan juga ‘pemakai’, sementara Ic adalah mucikari bagi para siswi SMU terutama SMK Negeri 6. Mereka berdua tertangkap saat ‘menjual’ teman Ic, yaitu Ven (15) di Hotel Palm Inn, pada Jumat, (22/04) lalu. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Anom Wibowo mengatakan, keduanya merupakan anggota sindikat prostitusi anak di bawah umur. Mereka menyediakan ABG untuk esek-esek dari para pelajar sekolah menengah. "Tersangka Ic beroperasi di sekolah-sekolah. Jaringan terbentuk dari temen-teman sekolah. Mereka selalu membahas enaknya berzina, dan dapat uang lagi dari Om-om. Jika terbujuk rayu mereka, akhirnya diumpankan ke om-om,” papar Anom di Ruang Reskrim, Selasa (26/4) sore. Dalam catatan Polrestabes Surabaya, selama 2010 hingga 2011 terdapat 11 kasus yang terdiri dari 25 Korban perdagangan seksual anak di bawah umur. "Angka prostitusi meningkat. Saya berharap penangkapan 2 tersangka ini menjadi awal pengungkapan kasus-kasus perdagangan anak," kata Anom didampingi Kabid Humas Polrestabes Surabaya,AKP Suparti SH. Disinggung soal penangkapan Haryanto dan Ic, Kasatreskrim Polrestabes menambahkan bahwa kedua tersangka ditangkap berdasarkan laporan dari Ipda Iwan P SH, anggota Reskrim Polrestabes yang menyamar sebagai Om-om yang ingin membooking. Ternyata benar, Ven diantar ke hotel Palm Inn. Disitulah para sindikat perdagangan anak tersebut dibekuk. "Selain Ven, pelajar SMU lain yang menjadi kornban adalah Sukma (16) dan Lala (16), rata-rata korban dijual Rp 500 ribu," ujarnya. Sementara dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa 2 unit Hanpone, uang tunai Rp 500 ribu, 1 lembar billing hotel, 1 lembar tissue obat kuat, dan sabun bekas pakai. Perkenalan antara antara mereka, diawali Ari pergi ke tempat salon. Di situ, dia berkenalan dengan Sukma (16). Perkenalan itu lantas berlanjut ke hubungan pribadi. Ari pun mengajak Making Love (ML) satu kali di Hotel Palm Inn. Dengan bisa mengajak Sukma, Ari akhirnya sering datang ke salon. Namun aneh, saat akan diajak lagi, Sukma menolak. Sukma justru menawarkan Ari ke Ic (15). Tapi Ic tidak mau. Ic justru menawarkan Ari ke Ven (15). Ketiga gadis itu memang berteman baik karena masih satu sekolah. Ari pun setuju dengan tawaran itu. Hari Jumat (22/4) pukul 10.00 WIB, Ari mengajak Ven ke Palm Inn. Sama seperti kepada Sukma, Ari pun dengan lancar berhasil membuat Ven bertekuk lutut. Nah, bisnis esek-esek ini akhirnya lancar. Di hadapan petugas, Ari mengakui bahwa dia memang ketagihan dengan gadis-gadis remaja. "Saya memang suka daun muda," katanya. Sementara itu, hasil pemeriksaan petugas, Ari membayar Rp 500 ribu kepada Ven. Pembagiannya, Ven mendapat Rp 300 ribu. Sisa uang Rp 200 ribu diberikan kepada Ich yang berposisi sebagai mucikari (makelar, red). (sb-3) |
TEMAN SENDIRI KO DIJUAL
Posted on by in
Label:
INTERNASIONAL