Jakarta - Warga Kampung Rawadas, RT 01 RW 03, Kelurahan Pondok Kopi Kecamatan Duren Sawit, riang bukan kepalang ketika mendengar kabar Osum Sumarna lepas dari sangkaan keterlibatan terorisme. Sejak awal penangkapan, warga tidak percaya jika Osum terlibat serangkaian aksi teror.
"Dari awal ditangkap kita enggak percaya kalau dia terlibat," kata Atis Sutarsih (55), salah satu tetangga kontrakan Osum saat ditemui wartawan, Rabu (27/4) sore.
Atis mengatakan, sejak awal mengontrak tahun 2009 lalu, Osum tidak menunjukan gelagat mencurigakan. Osum dikenal warga sebagai tukang bubur sumsum yang baik.
"Kalau mamang (Osum) pulang kita seneng," ujar Atis.
Sejak tinggal berdampingan dengan Osum, Atis terhitung sering masuk ke kontrakan Osum hanya untuk sekadar ngobrol atau beli bubur sumsum. Pintunya selalu terbuka lebar untuk warga sekitar.
"Cuma pas mulai ada tukang burger pintunya enggak pernah terbuka lagi," kisahnya.
Namun tukang burger tersebut, Atis melanjutkan, dikenal sebagai seseorang yang misterius. Pasalnya, dia tidak pernah berbincang dengan warga.
"Kalau kita lagi ngumpul terus dia lewat, ya lewat aja enggak ada permisi," tutur Atis.
Sebulan sejak tukang burger tersebut tinggal bersama Osum, warga mengetahui banyak tamu tak dikenal mengunjungi kontrakan yang terletak berdampingan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Merah, Pondok Kopi.
"Sampai sekarang saja kita enggak tahu nama tukang burger itu," kata Atis.
Ketua RT setempat, Muraphi (74), menuturkan ia belum mengetahui bebasnya Osum. Namun dia mendapatkan kabar bebasnya Osum dari salah satu keluarga Osum melalui sambungan telepon. Pihak keluarga itu, kata Muraphi, menanyakan apakah Osum sudah sampai di kontrakannya.
"Kalau pulang ke sini warga enggak masalah, kalau memang tidak bersalah," katanya
Sekitar 30-an warga berkerumun di depan kontrakan Osum. Mereka menunggu kepulangan Osum setelah Mabes Polri menyatakan dia tidak terlibat aksi teroris.
"Seneng kalau mamang Osum pulang, anak saya bisa jajan bubur sumsum dia lagi," Wiwin (30) tetangga Osum lainnya.
Pantauan detikcom, pintu rumah dan daun jendela kontrakan Osum masih terkunci. Garis polisi bekas penggerebekan Kamis pekan lalu masih terpasang.
sumber : detik news
"Dari awal ditangkap kita enggak percaya kalau dia terlibat," kata Atis Sutarsih (55), salah satu tetangga kontrakan Osum saat ditemui wartawan, Rabu (27/4) sore.
Atis mengatakan, sejak awal mengontrak tahun 2009 lalu, Osum tidak menunjukan gelagat mencurigakan. Osum dikenal warga sebagai tukang bubur sumsum yang baik.
"Kalau mamang (Osum) pulang kita seneng," ujar Atis.
Sejak tinggal berdampingan dengan Osum, Atis terhitung sering masuk ke kontrakan Osum hanya untuk sekadar ngobrol atau beli bubur sumsum. Pintunya selalu terbuka lebar untuk warga sekitar.
"Cuma pas mulai ada tukang burger pintunya enggak pernah terbuka lagi," kisahnya.
Namun tukang burger tersebut, Atis melanjutkan, dikenal sebagai seseorang yang misterius. Pasalnya, dia tidak pernah berbincang dengan warga.
"Kalau kita lagi ngumpul terus dia lewat, ya lewat aja enggak ada permisi," tutur Atis.
Sebulan sejak tukang burger tersebut tinggal bersama Osum, warga mengetahui banyak tamu tak dikenal mengunjungi kontrakan yang terletak berdampingan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Merah, Pondok Kopi.
"Sampai sekarang saja kita enggak tahu nama tukang burger itu," kata Atis.
Ketua RT setempat, Muraphi (74), menuturkan ia belum mengetahui bebasnya Osum. Namun dia mendapatkan kabar bebasnya Osum dari salah satu keluarga Osum melalui sambungan telepon. Pihak keluarga itu, kata Muraphi, menanyakan apakah Osum sudah sampai di kontrakannya.
"Kalau pulang ke sini warga enggak masalah, kalau memang tidak bersalah," katanya
Sekitar 30-an warga berkerumun di depan kontrakan Osum. Mereka menunggu kepulangan Osum setelah Mabes Polri menyatakan dia tidak terlibat aksi teroris.
"Seneng kalau mamang Osum pulang, anak saya bisa jajan bubur sumsum dia lagi," Wiwin (30) tetangga Osum lainnya.
Pantauan detikcom, pintu rumah dan daun jendela kontrakan Osum masih terkunci. Garis polisi bekas penggerebekan Kamis pekan lalu masih terpasang.
sumber : detik news
