Warga Rusia dikejutkan oleh sebuah meteor yang melintasi langit pada Jumat pagi (15/2). Meteor tersebut jatuh di Chelyabinsk, Pegunungan Ural, Rusia, dan menelan sekitar seribu korban luka. Mereka luka terkena efek hentakan yang ditimbulkan meteor saat meledak.
Akademi Sains Rusia memperkirakan meteor tersebut seberat 10 ton dan melesat dengan kecepatan supersonik 54 ribu kilometer per jam. Batu dari angkasa itu meledak di ketinggian 30-50 km dari permukaan tanah. Saat melintasi langit bisa dilihat berupa jejak putih hingga jarak 200 km.
Kementerian Urusan Darurat Rusia menyatakan telah menerjunkan 20 ribu petugas penyelamat dan pembersih ke kawasan itu setelah Presiden Vladimir Putin memberikan perintah. Hingga kini belum ada laporan korban tewas, namun Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan sekitar 1.200 orang cedera. Mereka umumnya mengalami luka-luka akibat terkena pecahan kaca bangunan yang hancur akibat daya ledakan meteor.
Saat itu warga yang sedang pergi ke tempat kerja di Chelyabinsk mendengar suara seperti ledakan diikuti cahaya terang kemudian merasakan gelombang hentakan. "Penduduk kota melihat cahaya putih menyilaukan," tutur seorang guru di Chelyabinsk pada kantor RIA Novosti.
Saat meteor meledak, sempat terjadi perubahan suhu di sekitar lokasi dari -6 derajat jadi -18 derajat Celsius dan memutus layanan telekomunikasi. Gubernur Chelyabinsk, Mikhail Yurevich, menyebutkan serpihan besar batu meteor itu jatuh di danau 50 km sebelah barat dari Chelyabinsk membentuk kawah selebar 8 meter. Namun laporan lain menyebutkan serpihan juga jatuh di daerah Tyumen, Kurgan dan Sverdlovsk.
Akademi Sains Rusia memperkirakan meteor tersebut seberat 10 ton dan melesat dengan kecepatan supersonik 54 ribu kilometer per jam. Batu dari angkasa itu meledak di ketinggian 30-50 km dari permukaan tanah. Saat melintasi langit bisa dilihat berupa jejak putih hingga jarak 200 km.
Kementerian Urusan Darurat Rusia menyatakan telah menerjunkan 20 ribu petugas penyelamat dan pembersih ke kawasan itu setelah Presiden Vladimir Putin memberikan perintah. Hingga kini belum ada laporan korban tewas, namun Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan sekitar 1.200 orang cedera. Mereka umumnya mengalami luka-luka akibat terkena pecahan kaca bangunan yang hancur akibat daya ledakan meteor.
Saat itu warga yang sedang pergi ke tempat kerja di Chelyabinsk mendengar suara seperti ledakan diikuti cahaya terang kemudian merasakan gelombang hentakan. "Penduduk kota melihat cahaya putih menyilaukan," tutur seorang guru di Chelyabinsk pada kantor RIA Novosti.
Saat meteor meledak, sempat terjadi perubahan suhu di sekitar lokasi dari -6 derajat jadi -18 derajat Celsius dan memutus layanan telekomunikasi. Gubernur Chelyabinsk, Mikhail Yurevich, menyebutkan serpihan besar batu meteor itu jatuh di danau 50 km sebelah barat dari Chelyabinsk membentuk kawah selebar 8 meter. Namun laporan lain menyebutkan serpihan juga jatuh di daerah Tyumen, Kurgan dan Sverdlovsk.