Reporter : Pandasurya Wijaya
Senin, 18 Februari 2013 10:05:
Ulama Salafi Mesir Ahmad Mahmud Abdullah yang awal Februari lalu mengatakan perempuan ikut berdemonstrasi layak diperkosa, kemarin ditangkap polisi Mesir.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Senin (18/2), dia ditangkap dan dikenai tuduhan penistaan agama.
Ulama biasa dipanggil Abu Islam itu merupakan pemilik stasiun televisi al-Ummah. Dia kembali mengundang kecaman setelah menyerang kaum hawa dan para penganut agama Nasrani.
Sebelumnya dia pernah diadili lantaran merobek Alkitab di luar Kedutaan Amerika Serikat di Ibu Kota Kairo September tahun lalu ketika memprotes film Innocence of Muslimsbuatan Amerika yang menghina Nabi Muhammad.
Jaksa telah menerima sejumlah keluhan masyarakat karena dia menghina agama Kristen dalam pernyataannya di surat kabar Tahrir dan stasiun televisi. Protes teranyar datang dari pegiat Kristen Koptik Nagib Gibrail yang menuding Abu Islam menghina Kristen dalam acara televisi.
Dalam siaran televisi itu dia sempat mengatakan Hari Valentine merupakan bentuk perayaan umat Kristen terhadap perzinaan dan prostitusi.
Awal Februari lalu Abu Islam bilang kaum hawa berdemo sebagai tidak punya malu, tidak punya takut, dan bahkan tidak punya sisi feminin.
"Katakan pada para perempuan itu, mereka datang ke sana sebab mereka ingin diperkosa," ujarnya berapi-api dalam siaran televisinya ketika itu. Dia juga menuding kaum hawa datang ke Tahrir bukan untuk berdemo tapi mengantarkan tubuhnya ke massa.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Senin (18/2), dia ditangkap dan dikenai tuduhan penistaan agama.
Ulama biasa dipanggil Abu Islam itu merupakan pemilik stasiun televisi al-Ummah. Dia kembali mengundang kecaman setelah menyerang kaum hawa dan para penganut agama Nasrani.
Sebelumnya dia pernah diadili lantaran merobek Alkitab di luar Kedutaan Amerika Serikat di Ibu Kota Kairo September tahun lalu ketika memprotes film Innocence of Muslimsbuatan Amerika yang menghina Nabi Muhammad.
Jaksa telah menerima sejumlah keluhan masyarakat karena dia menghina agama Kristen dalam pernyataannya di surat kabar Tahrir dan stasiun televisi. Protes teranyar datang dari pegiat Kristen Koptik Nagib Gibrail yang menuding Abu Islam menghina Kristen dalam acara televisi.
Dalam siaran televisi itu dia sempat mengatakan Hari Valentine merupakan bentuk perayaan umat Kristen terhadap perzinaan dan prostitusi.
Awal Februari lalu Abu Islam bilang kaum hawa berdemo sebagai tidak punya malu, tidak punya takut, dan bahkan tidak punya sisi feminin.
"Katakan pada para perempuan itu, mereka datang ke sana sebab mereka ingin diperkosa," ujarnya berapi-api dalam siaran televisinya ketika itu. Dia juga menuding kaum hawa datang ke Tahrir bukan untuk berdemo tapi mengantarkan tubuhnya ke massa.