Gempa Selatan Bali 13 Oktober 2011 (Magnitude 6,0)
                         Sebuah gempa tektonik dangkal baru saja  mengguncang Pulau Bali dan Pulau Jawa bagian timur pada hari ini (13  Oktober 2011) pukul 10:17 WIB. USGS National Earthquake Information Center mencatat   pusat gempa berjarak 100 km dari kota Denpasar atau 131 km dari kota  Banyuwangi atau 270 km dari kota Malang. Koordinat episentrum gempa  adalah 9,359 LS dan 114,647 BT dengan kedalaman sumber gempa 61 km (35 km berdasarkan update USGS pukul 16:00 WIB) atau tergolong kedalaman menengah (intermediate).  Plotting posisi sumber gempa ini terhadap zona Benioff-Wadati di leps  pantai selatan Jawa-Bali mengindikasikan bahwa sumber gempa bukanlah  bidang kontak antar lempeng Australia yang menyubduksi lempeng Sunda  (Eurasia), melainkan bersumber pada lempeng Australia-nya saja. Sehingga  gempa ini tergolong gempa intralempeng karena hanya disebabkan oleh  pematahan segmen batuan dalam satu lempeng saja.
 Magnitudo gempa tercatat pada momen magnitud 6,0 atau sedikit berbeda  dengan yang dilaporkan Pusat Gempa Nasional BMKG yakni 6,8 meskipun  perbedaan ini hanya pada masalah pembacaan skala dan tidak signifikan. USGS Landscan mengestimasikan  sedikitnya 6,7 juta jiwa tinggal di daerah yang mengalami dampak  guncangan gempa dengan variasi getaran beragam dari skala 1 MMI (tidak  terasakan) hingga skala 5 MMI (terasakan sangat keras hingga meretakkan  dinding bangunan). Kota Denpasar mengalami getaran terkeras yakni 5 MMI  sementara kota-kota lainnya di Bali seperti Tabanan dan Negara hanya  terguncang 4 MMI. Demikian pula kota-kota di Jawa Timur seperti  Banyuwangi terguncang 4 MMI, sementara Jember mengalami guncangan 3 MMI.  Dengan guncangan yang tergolong ringan-menengah, diestimasikan tidak  ada korban jiwa yang jatuh dan hal ini sesuai dengan laporan terkini  dari lapangan.  Perhatikan,  bahwa ambang batas kerusakan bangunan  akibat getaran gempa umumnya  terjadi pada getaran 6 MMI. USGS PAGER  merilis estimasi bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan korban  jiwa ataupun kerusakan berat pada bangunan, masing-masing pada tingkat  probabilitas 66 % dan 67 %. Seperti terlihat berikut ini.
 Magnitudo gempa tercatat pada momen magnitud 6,0 atau sedikit berbeda  dengan yang dilaporkan Pusat Gempa Nasional BMKG yakni 6,8 meskipun  perbedaan ini hanya pada masalah pembacaan skala dan tidak signifikan. USGS Landscan mengestimasikan  sedikitnya 6,7 juta jiwa tinggal di daerah yang mengalami dampak  guncangan gempa dengan variasi getaran beragam dari skala 1 MMI (tidak  terasakan) hingga skala 5 MMI (terasakan sangat keras hingga meretakkan  dinding bangunan). Kota Denpasar mengalami getaran terkeras yakni 5 MMI  sementara kota-kota lainnya di Bali seperti Tabanan dan Negara hanya  terguncang 4 MMI. Demikian pula kota-kota di Jawa Timur seperti  Banyuwangi terguncang 4 MMI, sementara Jember mengalami guncangan 3 MMI.  Dengan guncangan yang tergolong ringan-menengah, diestimasikan tidak  ada korban jiwa yang jatuh dan hal ini sesuai dengan laporan terkini  dari lapangan.  Perhatikan,  bahwa ambang batas kerusakan bangunan  akibat getaran gempa umumnya  terjadi pada getaran 6 MMI. USGS PAGER  merilis estimasi bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan korban  jiwa ataupun kerusakan berat pada bangunan, masing-masing pada tingkat  probabilitas 66 % dan 67 %. Seperti terlihat berikut ini.
 
  Bali terakhir kali diguncang gempa mematikan pada 14 Juli 1976 yang  menerjang kawasan pantai utaranya. Gempa tersebut bersumber dari sesar  sungkup Flores sehingga berbeda dengan sumber gempa tektonik 2011 kali  ini. Gempa 1976 tergolong gempa dangkal, yang menelan korban jiwa 563  orang dengan guncangan terbesar pada skala 8 MMI yang menerpa sedikitnya  183 ribu jiwa terutama yang tinggal di kawasan Singaraja.
 Bali terakhir kali diguncang gempa mematikan pada 14 Juli 1976 yang  menerjang kawasan pantai utaranya. Gempa tersebut bersumber dari sesar  sungkup Flores sehingga berbeda dengan sumber gempa tektonik 2011 kali  ini. Gempa 1976 tergolong gempa dangkal, yang menelan korban jiwa 563  orang dengan guncangan terbesar pada skala 8 MMI yang menerpa sedikitnya  183 ribu jiwa terutama yang tinggal di kawasan Singaraja.
 
 Episentrum gempa Selatan Bali 2011 dan garis-garis isoseismalny. Sumber : USGS, 2011
 
 Estimasi korban jiwa, probabilitas terbesar adalah nol. Sumber : USGS, 2011
 
 Estimasi kerugian fisik, probabilitas terbesar adalah nol. Sumber : USGS, 2011
sumber :kompasiana.com
