CONTOH RPP ELEKTRONIKA.penguasaan resistor

Posted on
  • by
  • in
  • Label:


  •  
    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
    ( RPP )
                                                               
    Mata Pelajaran
    :
    Teknik Dasar Elektronika
    Kelas / Semester
    :
    X/ 1
    Pertemuan Ke –
    :
    1
    Alokasi Waktu
    :
    2 x 45 menit
    Standar Kompetensi
    :
    Menguasai Teori Dasar Elektronika
    Kompetensi Dasar     
    :
    Mengetahui Resistor
    Indikator
    :
    §   Pengertian Resistor
    §   Fungsi Resistor
    §   Macam-macam resistor
    §   Bentuk resistor dan Simbol-simbol Resistor
    §   Memahami nilai warna gelang resistor
    §   Menghitung nilai resistansi
    I.          TUJUAN PEMBELAJARAN :
    1.      Peserta didik mampu memahami pengertian resistor dan fungsinya.
    2.      Peserta didik mampu mengenal bentuk resistor dan jenis simbol resistor
    3.      Peserta didik mampu mengetahui warna-warna gelang resistor
    4.      Pesrta didik mampu membaca nilai resistor

    II.       MATERI AJAR
    1.       Resistor
    2.       Tabel warna resistor

    III. METODE PEMBELAJARAN :  
    1.      Teori
    2.      Observasi/Pengamatan
    3.      Tugas
    4.      Praktek (Laporan)

    IV.  LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
    A.     Kegiatan awal
    1. Guru memberikan salam dan mengajak berdoa sesuai dengan kepercayaan masing.2x
    2. Guru mengecek kehadiran siswanya atau absensi
    3. Guru mempersiapkan alat media belajar
    4. Secara singkat guru melihat kesiapan peserta didik sebelum melakukan proses belajar

    2.      Kegiatan Inti
    a.       Penjelasan teori resistor
    b.      Guru menerangkan bentuk fisik dari resistor dan menjelaskan simbol-simbol dari jenis resistor


    3.      Penutup.
    a.       Guru menyimpulkan kegiatan materi.
    b.      Guru menutup kegiatan pembelajaran.
      
    V.      ALAT / BAHAN / SUMBER BELAJAR
    1.      Alat:
    a.       Avometer       
    2.      Bahan:
    a.       Resistor
    3.      Sumber Belajar:
    a.       Buku Teori Dasar Elektronika
    b.      Buku panduan praktek atau joobshet
    4.      Sarana dan Media:
    a.       Komponen Elektronika
    b.      Power point
               
    VI.     EVALUASI
    Essay
    1        Mengevaluasi siswa saat belajar dengan memperhatikan cara akti mengikuti materi
                 
    VII.   PENILAIAN
    1.      Demonstrasi
    2.      Tes lisan
    3.      Tes tertulis
    4.      Penugasan.




























    I.PENGERTIAN RESISTOR DAN FUNGSINYA

    Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi atau menghambat arus listrik yang melewatinya dalam suatu rangkaian.
    Sesuai dengan nama dan kegunaanya maka resistor mempunyai sifat resistif (menghambat) yang umunya terbuat dari bahan karbon.Dari hukum Ohm di jelaskan bahwa resistansi akan berbanding terbalik dengan jumlah arus yang melaluinya. Maka untuk menyatakan besarnya resistansi dari sebuah resistor dinyatakan dalam satuan Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Untuk menggambarkanya dalam suatu rangkaian dilambangkan dengan huruf R, karena huruf  ini merupakan standart internasional yang sudah disepakati bersama untuk melambangkan sebuah komponen resistor dalam sebuah rangkaian.

    Fungsi atau kegunaan resistor dalam rangkaian
    • Sebagai pembagi arus
    • Sebagai pembagi tegangan
    • Sebagai penurun tegangan
    • Sebagai penghambat arus listrik, dan lain-lain
    Macam-macamresistor

               Berdasarkan jenis bahan yang digunakan untuk membuatnya, resistor dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain resistor kawat, resistor arang,  resistor oksida logam, resistor film, resistor karbon, dan banyak lagi jenis lainya. Namun dalam praktek perdagangan di pasaran, resistor hanya di bedakan menjadi resistor tetap(fixedresistor)danresistortidaktetap(variableresistor)

    1.1.Resistortetap(Fixedresistor)  
              Resistor tetap adalah resistor yang nilai hambatanya tidak dapat dirubah-rubah dan besarnya sudah ditentukan oleh pabrik yang membuatnya. Ciri fisik untuk mengenali resistor jenis ini adalah bahan pembuat resistor berada di tengah, dan pada kedua ujungnya terdapat conducting metal, kemasan seperti inilah yang dinamakan dengan axial. Ukuran fisik resistor tetap bermacam-macam yaitu tergantung besarnya daya yang dimilikinya. Misalnya resistor tetap dengan daya 2 watt akan mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih besar dari pada resistor yang mempunyai daya 1/4 watt.
    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVEVxghF8mjfB__G6rHqxL2J_sa-q2iXsjHLeJiaURww6VFMU2tjEuBo0nxbJwmqVuzlUDaZ0V3YvgTAQuuoViQdruT0w487pVTV99I0Lru5u07B6zR2ee77RGThyphenhyphenxgt-XR2gE897LOYU/s320/resistor+tetap.pngPada gambar disamping ditunjukan beberapa contoh bentuk fisik dari resistor tetap, dari yang paling kecil sampai yang paling besar sesuai dengan daya yang di milikinya.
    1.2 Resistor tidak tetap (Variable Resistor)

              Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai nilai resistansi yang dapat diubah2 sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Perubahannya dapat dilkaukan dengan cara memutar atau menggeser pengaturnya yang memang sudah disediakan, namun ada pula nilai perubahan resistansinya akan dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya misalnya suhu, cahanya, suara, dll, sehingga dapat dijadikan sebagai sakelar otomatis.


    1.2.1 Jenis-jenis resistor tidak tetap

    Potensiometer
    Potensiometer merupakan komponen pembagi tegangan yang nilai resistansinya dapat disetel sesuai dengan keinginan dengan cara memutar tungkai pengaturnya. Nilai resistansinya sendiri tertera pada bodi yang dituliskan dalam bentuk angka, sehingga akan memudahkan untuk mengetahui berapa besar nilainya tersebut. Penggunaan potensiometer biasanya adalah untuk pengaturan suara (tone control) Bass, Treable, Volume, dan lain-lain. beberapa jenis potensiometer :

    Trimpot 
    Trimpot adalah kependekan dari tripotensiometer, bentuk fisiknya kecil dan memiliki nilai tahanan yang dapat di rubah-rubah namun dengan menggunakan alat bantu berupa obeng kecil, karena untuk merubah nilai resistansinya tidak bisa menggunakan tangan. Sebagai tahanan bahan resistansinya adalah menggunakan bahan karbon atau arang.

    NTCdanPTC
    NTC adalha singkatan dari Negative Temperature Coeficient. Sifat komponen ini resistif dimana nilai resistansinya akan menurun apabila temperatur disekelilingnya naik. Sedangkan PTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coeficient, yang nilai resistansinya akan bertambah besar apabila termperatur disekelilingnya turun.. Komponen NTC dan PTC biasanya digunakan sebagai sensor dalam peralatan pengukur panas atau disebut juga termistor. Selain itu juga bisa digunakan sebagai sakelar otomatis yang cara kerjanya akan ditentukan oleh suhu disekitarnya.

    LDR
    LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterimanya. Biasanya LDR digunakan untuk rangkain-rangkaian sakelar otomatis tertentu seperti lampu taman, lampu jalan, dll, dimana LDR akan bekerja secra otomatis sesuai dengan tingkat cahaya yang ada didepannya.






    VDR
    VDR adalah singkatan  dari Voltage Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor tidak tetap yang nilai resistansinya akan berubah tergantung dari tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterima, maka nilai tahanannya akan semakin mengecil, sehingga arus yang melaluinya akan semakin besar. Dengan adanya sifat tersebut maka VDR akan sangat cocok digunakan sebagai stabilizer bagi komponen transistor.

    II. BENTUK DAN SIMBOL RESISTOR

    Prinsip Dasar, Cara Kerja Sebuah LDR
    Potensiometer
    L D R
    N T C
    Trimpot
    Lambang-lambang dari beberapa Jenis Resistor
    Berbagai Jenis type dan bentuk Resistor
    Berbagai Jenis type dan bentuk Resistor



















    III. TABEL NILAI WARNA RESISTOR
    Kode Warna Resistor 

    Untuk mengetahui berapa besar nilai resistan (hambatan) sebuah resistor tetap, maka kita dapat melihat dan membaca kode warna yang berupa cincin-cincin warna pada bodi resistor. Karena tidak semua nilai resistor dicantumkan dengan lambang bilangan berupa angka-angka, melainkan dengan cincin kode warna.

    Warna
    cincin
    Cincin
    I
    Cincin
    II
    Cincin
    III
    Cincin IV
    pengali
    Cincin V
    Toleransi
    Hitam
    0
    0
    0
    x 1
    1%
    Coklat
    1
    1
    1
    x 101
    2%
    Merah
    2
    2
    2
    x 102

    Jingga (orange)
    3
    3
    3
    x 103

    Kuning
    4
    4
    4
    x 104

    Hijau
    5
    5
    5
    x 105

    Biru
    6
    6
    6
    x 106

    Ungu
    7
    7
    7
    x 107

    Abu-abu
    8
    8
    8
    x 108

    Putih
    9
    9
    9
    x 109

    Emas



    x 0,1
    5%
    Perak



    x 0,01
    10%
    Tidak berwarna




    20%


    IV.MENGIDENTIFIKASI NILAI RESISTOR

    1. Resistor yang mempunyai 4 cincin, artinya cincin 1 dan 2 adalah nilai angka atau digit, cincin ke 3 adalah faktor pengali banyaknya (0), sedangkan cincin ke 4 adalah besarnya toleransi.
    2. Resistor dengan 5 cincin warna, artinya cincin 1, 2, dan 3 adalah niali angka atau digit, cincin ke 4 adalah faktor pengali( banyaknya 0), sedangakan cincin ke 5 menunjukan besarnya toleransi.
















    **Resistor pasang permukaan**

    Gambar ini menunjukan empat resistor pasang permukaan (komponen pada kiri atas adalah kondensator) termasuk dua resistor nol ohm. Resistor nol ohm sering digunakan daripada lompatan kawat sehingga dapat dipasang dengan mesin pemasang resistor.



    Resistor pasang-permukaan dicetak dengan harga numerik dengan kode yang mirip dengan kondensator kecil. Resistor toleransi standar ditandai dengan kode tiga digit, dua pertama menunjukkan dua angka pertama resistansi dan angka ketiga menunjukkan pengali (jumlah nol). Contoh:
    "334"
    = 33 × 10.000 ohm = 330 KOhm
    "222"
    = 22 × 100 ohm = 2,2 KOhm
    "473"
    = 47 × 1,000 ohm = 47 KOhm
    "105"
    = 10 × 100,000 ohm = 1 MOhm
    Resistansi kurang dari 100 ohm ditulis: 100, 220, 470. Contoh:
    "100"
    = 10 × 1 ohm = 10 ohm
    "220"
    = 22 × 1 ohm = 22 ohm
    Kadang-kadang harga-harga tersebut ditulis "10" atau "22" untuk mencegah kebingungan.
    Resistansi kurang dari 10 ohm menggunakan 'R' untuk menunjukkan letak titik desimal. Contoh:
    "4R7"
    = 4.7 ohm
    "0R22"
    = 0.22 ohm
    "0R01"
    = 0.01 ohm














    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...