NI Putu Maitri Nara Suari tak dapat menyembunyikan
kegembiraannya. Pasalnya, siswa SMA peraih nilai tertinggi UAN 2011 asal
Bali ini tak menyangka kalau namanya lolos untuk mengikuti Program
Pendidikan Akuntansi (PPA) PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Harapan satu-satunya Maitri - begitu perempuan enerjik itu akrab disapa - untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi hanyalah pada PPA BCA. “Saya sudah banyak mendengar referensi mengenai kualitas PPA BCA. Saya senang karena setelah PPA selesai, ada kesempatan bekerja di BCA,” ujar Maitri, sedikit terbata.
Ahmad Fauzi asal Kendari, Sulawesi Tenggara, juga tak dapat menyembunyikan kebanggaannya menjadi bagian dari PPA BCA. “Di sini kami saling mendukung seperti keluarga. Alumni PPA juga sering berkunjung untuk berbagi pengalaman dan membimbing kami,” kata pria ramah itu.
Lain lagi dengan Riska. Peserta PPA angkatan 30 pada 2012 ini menilai bahwa belajar di PPA sudah seperti kuliah di tempat lain. “Di sini kita kuliah Senin-Jumat mulai pukul 08.00-16.30 WIB, dengan tiga kali istirahat. Sabtu belajar mandiri atau kelompok. Sudah begitu, dosen-dosennya juga profesional dan berkualitas. Pokoknya enjoy banget kuliah di sini,” ujar perempuan asal Sukabumi ini.
Diluncurkan pada 1996, PPA bertujuan untuk memberikan pendidikan nongelar gratis bagi lulusan SMA dan SMK atau sederajat, yang memiliki prestasi akademik namun punya kendala keuangan sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Selama pendidikan, mereka memperoleh uang saku, dan fasilitas berupa buku-buku pelajaran, laboratorium komputer, serta pemeriksaan kesehatan.
Menurut Inge Setiawati, PPA merupakan program tanggungjawab sosial BCA yang bertujuan mendidik pelajar untuk mengetahui lebih dalam tentang ilmu akuntansi dan perbankan. “Program ini ditujukan kepada lulusan SMA dan SMK sederajat berprestasi, namun terkendala dalam hal finansial untuk melanjutkan pendidikan,” ujar Sekretaris Perusahaan BCA itu.
IPK Minimal 2,75
Dari tahun ke tahun, peserta program PPA terus meningkat. Didukung oleh tenaga pengajar berkualitas dari beberapa universitas ternama di Indonesia, maupun praktisi bisnis berpengalaman dengan strata Magister (S2) atau doktor (S3).
Pada akhir 2013, jumlah peserta program PPA tercatat sebanyak 342 orang, yang terdiri dari 8 kelas (batch 26-33). Sebanyak 77 peserta berhasil menyelesaikan program ini dan 76 di antaranya memilih untuk bergabung dengan BCA sebagai karyawan tetap pada 2013, selebihnya masih menjalani program tersebut.
Kepala Divisi Pembelajaran dan Pengembangan BCA Lena Setiawati mengatakan, peserta didik di PPA selain belajar akuntasi, juga dibekali dengan pelatihan softskill -- seperti kemampuan berkomunikasi, presentasi, dan diskusi. “Mereka juga lebih terekspos dengan dunia kerja karena berkesempatan magang. Setelah lulus, peserta dapat melanjutkan pendidikannya di universitas selama satu tahun untuk mendapatkan ijazah S1,” ujar Lena Setiawati.
Pola pendidikan PPA menekankan pada aspek kejujuran, integritas, dan kapabilitas. “Selama belajar, mereka harus taat pada aturan yang sangat ketat. Tidak heran alumnus PPA yang bekerja di BCA banyak menorehkan prestasi dan diminati oleh unit-unit kerja,” ungkap Herlina Pranoto, Manager Pengembangan Pendidikan BCA.
Program dilaksanakan selama 30 bulan secara gratis, dan bukan ikatan dinas. Setiap peserta diharuskan memenuhi ketentuan minimal Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 2,75. Jika tidak dapat memenuhi minimal IPK atau melanggar aturan disiplin yang berlaku, maka peserta tidak dapat meneruskan program. Hal ini bertujuan untuk menjaga standar kualitas pendidikan.
Pendidikan untuk Semua
Saat ini tidak sedikit dari anak bangsa yang belum bisa mengenyam pendidikan akibat keterbatasan biaya. Padahal, pendidikan di era modern ini merupakan investasi terbesar bagi keberhasilan manusia.
Menyadari pentingnya pendidikan bagi masa depan bangsa, BCA, melalui pilar Solusi Cerdas program Bakti BCA, lantas mengembangkan berbagai program pendidikan secara berkesinambungan. Antara lain melalui Program Pendidikan Akuntansi (PPA) nongelar.
Melalui pendidikan nongelar, khususnya PPA, BCA berharap dapat menggandeng lebih banyak insan pelajar muda Indonesia - seperti Maitri, Ahmad Fauzi, dan Riska - untuk menumbuhkembangkan potensi mereka di bidang ekonomi dan perbankan. BCA berharap, program tersebut dapat memberikan kontribusi positif terhadap dunia pendidikan di Tanah Air. [adv]
Sumber : Pasarmodal.inilah.com
Harapan satu-satunya Maitri - begitu perempuan enerjik itu akrab disapa - untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi hanyalah pada PPA BCA. “Saya sudah banyak mendengar referensi mengenai kualitas PPA BCA. Saya senang karena setelah PPA selesai, ada kesempatan bekerja di BCA,” ujar Maitri, sedikit terbata.
Ahmad Fauzi asal Kendari, Sulawesi Tenggara, juga tak dapat menyembunyikan kebanggaannya menjadi bagian dari PPA BCA. “Di sini kami saling mendukung seperti keluarga. Alumni PPA juga sering berkunjung untuk berbagi pengalaman dan membimbing kami,” kata pria ramah itu.
Lain lagi dengan Riska. Peserta PPA angkatan 30 pada 2012 ini menilai bahwa belajar di PPA sudah seperti kuliah di tempat lain. “Di sini kita kuliah Senin-Jumat mulai pukul 08.00-16.30 WIB, dengan tiga kali istirahat. Sabtu belajar mandiri atau kelompok. Sudah begitu, dosen-dosennya juga profesional dan berkualitas. Pokoknya enjoy banget kuliah di sini,” ujar perempuan asal Sukabumi ini.
Diluncurkan pada 1996, PPA bertujuan untuk memberikan pendidikan nongelar gratis bagi lulusan SMA dan SMK atau sederajat, yang memiliki prestasi akademik namun punya kendala keuangan sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Selama pendidikan, mereka memperoleh uang saku, dan fasilitas berupa buku-buku pelajaran, laboratorium komputer, serta pemeriksaan kesehatan.
Menurut Inge Setiawati, PPA merupakan program tanggungjawab sosial BCA yang bertujuan mendidik pelajar untuk mengetahui lebih dalam tentang ilmu akuntansi dan perbankan. “Program ini ditujukan kepada lulusan SMA dan SMK sederajat berprestasi, namun terkendala dalam hal finansial untuk melanjutkan pendidikan,” ujar Sekretaris Perusahaan BCA itu.
IPK Minimal 2,75
Dari tahun ke tahun, peserta program PPA terus meningkat. Didukung oleh tenaga pengajar berkualitas dari beberapa universitas ternama di Indonesia, maupun praktisi bisnis berpengalaman dengan strata Magister (S2) atau doktor (S3).
Pada akhir 2013, jumlah peserta program PPA tercatat sebanyak 342 orang, yang terdiri dari 8 kelas (batch 26-33). Sebanyak 77 peserta berhasil menyelesaikan program ini dan 76 di antaranya memilih untuk bergabung dengan BCA sebagai karyawan tetap pada 2013, selebihnya masih menjalani program tersebut.
Kepala Divisi Pembelajaran dan Pengembangan BCA Lena Setiawati mengatakan, peserta didik di PPA selain belajar akuntasi, juga dibekali dengan pelatihan softskill -- seperti kemampuan berkomunikasi, presentasi, dan diskusi. “Mereka juga lebih terekspos dengan dunia kerja karena berkesempatan magang. Setelah lulus, peserta dapat melanjutkan pendidikannya di universitas selama satu tahun untuk mendapatkan ijazah S1,” ujar Lena Setiawati.
Pola pendidikan PPA menekankan pada aspek kejujuran, integritas, dan kapabilitas. “Selama belajar, mereka harus taat pada aturan yang sangat ketat. Tidak heran alumnus PPA yang bekerja di BCA banyak menorehkan prestasi dan diminati oleh unit-unit kerja,” ungkap Herlina Pranoto, Manager Pengembangan Pendidikan BCA.
Program dilaksanakan selama 30 bulan secara gratis, dan bukan ikatan dinas. Setiap peserta diharuskan memenuhi ketentuan minimal Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 2,75. Jika tidak dapat memenuhi minimal IPK atau melanggar aturan disiplin yang berlaku, maka peserta tidak dapat meneruskan program. Hal ini bertujuan untuk menjaga standar kualitas pendidikan.
Pendidikan untuk Semua
Saat ini tidak sedikit dari anak bangsa yang belum bisa mengenyam pendidikan akibat keterbatasan biaya. Padahal, pendidikan di era modern ini merupakan investasi terbesar bagi keberhasilan manusia.
Menyadari pentingnya pendidikan bagi masa depan bangsa, BCA, melalui pilar Solusi Cerdas program Bakti BCA, lantas mengembangkan berbagai program pendidikan secara berkesinambungan. Antara lain melalui Program Pendidikan Akuntansi (PPA) nongelar.
Melalui pendidikan nongelar, khususnya PPA, BCA berharap dapat menggandeng lebih banyak insan pelajar muda Indonesia - seperti Maitri, Ahmad Fauzi, dan Riska - untuk menumbuhkembangkan potensi mereka di bidang ekonomi dan perbankan. BCA berharap, program tersebut dapat memberikan kontribusi positif terhadap dunia pendidikan di Tanah Air. [adv]
Sumber : Pasarmodal.inilah.com